Senin, 27 April 2015

Di Antara Berjuta Cinta

Di Antara Berjuta Cinta














Paket Umroh Ramadhan 2015 ,Kehidupan ini rasanya tidak pernah bisa dilepaskan dari apa yang dinamakan ‘cinta’. Dengannya menjadi semarak kemudian indah dunia ini. Lihat saja, bagaimana seorang bapak begitu bersemangat di dalam beraktivitas mencari nafkah, tidak lain dikarenakan dorongan cintanya kepada anak kemudian isterinya. Seorang lainnya juga begitu semangatnya menumpuk harta kekayaan, sebab sebuah dorongan cinta kepada harta benda, demikian pula mereka yang cinta pada kedudukan, akan begitu semangat meraih cintanya.
Itu semua adalah beberapa contoh dari berjuta cinta yang ada. Walaupun kesan yang banyak dipahami orang tentang cinta, identik dgn apa yang terjadi antara seorang pemudi kemudian pemuda. Padahal cinta tak semata-mata sebatas itu saja.
Rupanya masalah cinta bener-bener tdk sederhana. Ada cinta yang bernilai agung pula utama, namun ada pula cinta yang haram kemudian tercela. Cinta sendiri jika dilihat menurut islam, maka bisa dikategorikan menjadi tiga bentuk. Kita semestinya tahu tentang model cinta itu untuk kemudian bisa menentukan mana cinta yang mesti kita lekatkan di hati, mana pula cinta yang mesti kita tinggalkan sejauh-jauhnya.


















Cinta kepada Allah














Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015 ,Cinta model ini merupakan cinta yang paling utama. Malah kata ulama kita, cinta kepada Allah merupakan pokok dari iman kemudian tauhid seorang hamba. Karena memang Allah sajalah satu-satunya dzat yang wajib diberikan rasa cinta.
Segala cinta, seandainya kita buat peringkat maka nyatalah yakni cinta pada Allah ialah puncaknya. Ia merupakan yang tertinggi, paling agung kemudian paling bermanfaat. Begitu bermanfaat cinta pada Allah ini, hingga tangga-tangga menuju kepadanya pun ialah situasi yang berguna pula. Diantaranya berupa taubat, sabar dan zuhud. Bila cinta diibaratkan salahsatu pohon maka ia pun akan menghasilkan buah-buah yang berguna misalnya rasa rindu kemudian ridha kepada Allah.

















Mengapa kita mesti cinta kepada Allah

















Paket Umroh Ramadhan 2015 ,banyak sekali alasannnya. Diantaranya merupakan karena Allah lah yang memberikan nikmat pada kita, bahkan segenap nikmat. Sedangkan hati seorang hamba tercipta untuk mencinta orang yang memberikan kebaikan kepadanya. Kalau demikian, sungguh sangat pantas jika seorang hamba cinta pada Allah, karena Dialah yang mengasihkan segala kebaikan pada hamba.

“Dan apa-apa nikmat yang ada pada kalian , maka itu semua dari Allah”
(QS Al Baqarah : 165)












Seorang hamba di setiap pagi dan petang















Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015 ,siang kemudian malam selalu berdoa, memohon kemudian meminta pertolongan pada Allah. Dari doa ini lalu Allah mengasihkan jawaban, menjauhkan hamba dari bahaya, memenuhi kebutuhan hamba tadi. Keterikatan ini mendorong hati untuk mencinta pada dzat tempat ia bermohon.
Setiap insan juga tak lepas dari dosa kemudian kesalahan, maka Allah selalu membuka pintu taubat pada hamba tadi, bahkan Allah tetap menyediakan rahmah kendatipun hamba kadang tdk menyayangi dirinya sendiri. Kebaikan-kebaikan yang dibuat hamba, tak ada sesuatu juga yang bisa diharap untuk memberi balasan kemudian pahala kecuali Allah semata.
Lebih lagi, Allah telah menciptakan hamba, dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Tumbuh, meningkat dgn rizki dari Allah Ta’ala. Maka ini menjadi alasan kenapa hamba semestinya cinta pada Allah.

Cinta terkadang menuntut bukti. Tak cuma sekedar ucapan, seolah-olah pepatah orang arab ‘semua orang mengesahkan punya hubungan cinta dgn Laila namun si Laila tak pernah mengakuinya’. Dan wujud cinta ilahi dibuktikan dengan

“Katakanlah jika kalian cinta pada Allah maka ikutilah aku (Rasulullah) maka Allah akan mencintai kalian kemudian mengampuni dosa-dosa kalian” (QS Ali Imran : 31)

mengikuti sunah nabi kemudian juga berjihad di jalan Allah Ta’ala.
















Cinta karena Allah / cinta di jalan Allah














Cinta dikarenakan Allah tentu saja mengikuti cinta yang pertama. Seperti di dalam kehidupan, semasa kita cinta pada seseorang maka apa yang dicintai oleh orang yang kita cinta pun kita sukai pula. Cinta karena Allah adalah cinta pada ‘person’ yang dicinta Allah seperti para nabi, rasul para sahabat nabi serta orang-orang shalih. Cinta karena Allah jua berujud cinta pada perbuatan shalih seperti shalat, puasa zakat, berbakti pada orang tua, memuliakan tetangga, berakhlaq mulia, menuntut ilmu syar’i dan segala perbuatan baik lainnya. Dgn demikian, selagi seoarng muslim mencinta seseorang ataupun perbuatan maka ia punya sebuah barometer “apakah hadir pada perbuatan maupun orang tadi hal yang dicinta Allah”. Bagaimana kita tahu semisalnya suatu perbuatan dicinta Allah? Jawabnya merupakan, apabila Allah perintahkan ataupun diperintahkan Rasulullah berupa hal yang wajib maupun yang sunnah(mustahab).















Cinta yang disyariatkan diantaranya adalah cinta kepada saudara seiman













“Tidak beriman salah seorang diantara kalian sampai mencintai saudaranya sesama muslim selayak mencintai dirinya sendiri” (HR Bukhari dan Muslim)

Cinta ini bermanfaat bagi pelakunya hingga mereka layak mendapatkan perlindungan Allah di hari tiada perlindungan kecuali perlindungan Allah saja.

Cinta bersama Allah
Kesetiaan ketiga ini merupakan cinta yang terlarang. Cinta bersama Allah berarti mencintai sesuatu selain Allah bersama kecintaan pada Allah. Membagi cinta, adalah model cinta yang ketiga ini. Kesetiaan ini hanyalah milik orang-orang musyrik yang mencintai sesembahan-sesembahan mereka bersama cinta pada Allah. Seperti firman Allah:
“Dan diantara manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan-tandingan, yang mereka mencintai tandingan tadi selayak mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat besar cinta mereka pada Allah ”
(QS Al Baqarah : 165)

Kecintaan ini bisa ditujukan pada pohon, berhala, bintang, matahari, patung , malaikat, rasul kemudian para wali jika kesemuanya dijadikan sesembahan selain Allah.

Terus bagaimana cinta kita kepada anak, harta, pakaian, nikah kemudian pada hal yang berkenaan dunia ? Cinta yang seperti ini adalah cinta yang dianggap sebagai “cinta thabi’i” cinta yang pantas dgn tabiat artinya wajar-wajar saja. Bila menyertai kecintaan pada Allah, mendorong pada ketaatan maka ia bermuatan ibadah. Kebalikannya bila mendorong pada kemaksiatan maka ia adalah cinta yang tercela kemudian terlarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar