Apakah Rasululloh Pernah Terkena Sihir
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015 ,Rasululloh shalallahu ‘alaihi wasalam merupakan seorang manusia, dapat, menimpa Beliau shalallahu ‘alaihi wasalam apa-apa yang menimpa manusia lainnya dari berbagai penyakit, sikap melampaui batas segenap manusia terhadapnya serta tindak kedzaliman mereka kepada Beliau shalallahu ‘alaihi wasalam seperti manusia yang yang lain.
membayangkan sesuatu urusan dunia yang hakekatnya tidak ada
Paket Umroh Ramadhan 2015 ,Demikian pula hal-hal lain yang berkenaan dengan perkara dunia yang Beliau shalallahu ‘alaihi wasalam tertimpa sesuatu penyakit maupun sikap melampaui batasan orang lain terhadapnya -dengan sihir misalnya- yang dengan sebab itu Beliau shalallahu ‘alaihi wasalam membayangkan sesuatu urusan dunia yang hakekatnya tidak ada. Dibayangkan pada Beliau shalallahu ‘alaihi wasalam menyetubuhi istrinya padahal Beliau shalallahu ‘alaihi wasalam tidak melakukannya, atau Beliau shalallahu ‘alahi wasalam memiliki kekuatan untuk menyetubuhinya, tetapi tatkala mendekati salah seorang dari mereka, tiba-tiba nampak kelemahan kemudian hilang kekuatan beliau untuk melakukannya.
Dan sihir adalah sejenis penyakit yang menimpa Beliau shalallahu ‘alaihi wasalam
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015 ,Akan tetapi musibah yang menimpa Beliau shalallahu ‘alaihi wasalam penyakit, atau sihir tersebut tidaklah berpengaruh penerimaan wahyu dari Alloh Subahanahu wa Ta’ala kemudian tidak berhubungan dengan apa yang beliau sampaikan dari Alloh Subahanahu wa Ta’ala pada umatnya, disebabkan telah tegaknya bermacam dalil dari Al Qur’an lalu sunnah lalu kesepakatan para pendahulu umat ini yang menunjukan kemaksumannya (terpeliharanya) Beliau shalallahu ‘alaihi wasalam di dalam menerima wahyu, menyampaikan, serta semua yang berhubungan dengan perkara-perkara agama. Dan sihir adalah sejenis penyakit yang menimpa Beliau shalallahu ‘alaihi wasalam.”
berpegang dengan syubhat dan prasangka yang tidak memiliki pondasi kebenaran
Paket Umroh Ramadhan 2015 ,Kemudian Al-Lajnah menyebutkan Hadits Aisyah radhiallahu anha, lalu melanjutkan: “Barang siapa saja yang mengingkari terjadinya hal itu, sungguh dia telah menyelisih dalil-dalil, ijma’ para sahabat serta pendahulu umat ini. Lalu berpegang dengan syubhat serta prasangka yang tidak memiliki pondasi kebenaran, sehingga tidak bisa di jadikan sebagai sandaran. Sudah dirinci masalah ini oleh Al-Allamah Ibnul Qayyim di dalam kitabnya Zadul Ma’ad dan Al-Hafidz Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari.”
Renungan
“Barangsiapa di antaramu melihat sesuatu kemungkaran, hendaklah (berusaha) memperbaikinya dengan tangannya (kekuasaan), apabila tidak mungkin hendaklah berusaha memperbaikinya dengan lidahnya (nasihat), bila tidak mungkin pula, hendaklah mengingkari dengan hatinya (tinggalkan). Itulah selemah-lemah iman.” (HR: Muslim)
Referensi
(Sumber Rujukan: Fatawa al Lajnah ad-Da’imah: No.4015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar