Bentuk Loyalitas Kepada Musuh Alloh
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015 ,Mempersembahkan loyalitas kepada musuh Alloh Subahanahu wa Ta’ala ialah orang-orang kafir merupakan perkara yang dilarang Alloh Subahanahu wa Ta’ala. Islam telah menetapkan loyalitas tunggal di dalam seluruh hal yaitu kepada Alloh Subahanahu wa Ta’ala saja.
Bentuk-bentuk loyalitas kepada musuh-musuh Islam yang dilarang oleh Alloh Subahanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya adalah diantaranya sebagai berikut:
Paket Umroh Ramadhan 2015 ,Pertama: Meniru/menyerupai mereka di dalam berpakaian, ucapan serta lainnya, karena, yg demikian ini membuktikan kecintaan. Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa Sallam bersabda, yang artinya: “Barangsiapa menyerupai salahsatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” Pengharaman ini dalam hal-hal yang menjadi ciri khas mereka seperti adat istiadat, ibadah, sifat-sifat serta tingkah laku misalnya mencukur jenggot, memanjangkan kumis, berpakaian, makan, minum dan lainnya.
Bepergian ke negara mereka dengan tujuan wisata dan rekreasi
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2015 ,Kedua: Bepergian ke negara mereka dengan tujuan wisata serta rekreasi. Bepergian ke negara kafir diharamkan kecuali dalam keadaan darurat, seperti: berobat, berdagang, serta belajar ilmu-ilmu tertentu yang bermanfaat, yang tidak mungkin didapat kecuali di negeri mereka. Hal ini diperbolehkan sebatas keperluan, dan jika keperluannya telah selesai, maka wajib balik ke negara kaum muslimin. Diperbolehkan juga dengan syarat untuk senantiasa memperlihatkan ke-Islamannya, serta bangga dengan ke-Islamannya. Ia diharuskan menjauhi tempat-tempat maksiat dan berhati-hati dari seluruh bentuk tipu daya para musuh-musuhnya pula. Diperbolehkan malahan wajib bepergian ke negara mereka jika bertujuan untuk berdakwah serta menyebarkan Islam.
Ketiga: Memberikan serta menolong mereka untuk mengalahkan kaum muslimin, memuji-muji serta membela mereka, hal ini merupakan bagian dari rusaknya aqidah ke-Islaman juga penyebab dari kemurtadan. Kita berlindung kepada Alloh dari yang demikian.
percaya dan memberikan jabatan-jabatan yang di dalamnya terdapat rahasia-rahasia kaum muslimin
Paket Umroh Ramadhan 2015 ,Keempat: Minta bantuan kepada mereka, percaya serta memberikan jabatan-jabatan yang di dalamnya terdapat rahasia-rahasia kaum muslimin, dan menjadikan mereka sebagai orang kepercayaan serta tempat bertukar pikiran. Alloh Subahanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang diluar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka mencintai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka serta apa yang disembunyikan dalam hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu serta kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Jika mereka jumpai kamu, mereka berkata: ‘Kami beriman’, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): ‘Matilah kamu karena kemarahanmu itu.” Sesungguhnya Alloh tahu persis segala isi hati. Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, namun jika kamu mendapat bencana mereka bergembira karenanya.” (QS: Ali Imron: 118-120).
isi hati orang-orang kafir serta kebencian yang mereka sembunyikan
Alloh Subahanahu wa Ta’ala menjelaskan bahwa isi hati orang-orang kafir serta kebencian yang mereka sembunyikan terhadap kaum muslimin, dan apa yang mereka rencanakan untuk melawan kaum muslimin dengan tipu muslihat serta penghianatan. Mereka pun senantiasa menimpakan mudharat (bahaya) terhadap kaum muslimin dengan senantiasa memanfaatkan segala cara (sarana) untuk menyakiti orang-orang beriman. Dan sungguh mereka kerap menggunakan kepercayaan kaum msulimin, lalu mereka berencana untuk menimpakan bahaya terhadap kaum muslimin.
Abu Musa Al-Ay’ari berkata: Aku sempat berkata kepada Umar bin Khattab: “Aku punya sekretaris seorang Nashrani.” Umar bin Khattab berkata: “Apa-apaan kamu ini, celakalah engkau! Tidakkah engkau mendengar firman Alloh Alloh Subahanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi serta Nashrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain.” (QS: Al-Maaidah: 51). Mengapa tidak memutuskan orang muslim saja?” Lalu Abu Musa menjawab: “Wajai Amirul Mukminin, bagiku tulisannya dan baginya agamanya.!” Serentak Umar bin Khattab berkata: “Aku tidak akan menghormati mereka, sebab Alloh Alloh Subahanahu wa Ta’ala telah membuat mereka hina, dan aku tidak akan memuliakan mereka sebab Alloh Subahanahu wa Ta’ala telah menjadikan mereka rendah, dan aku tidak akan mendekati mereka disebabkan Alloh Subahanahu wa Ta’ala telah menjauhkan mereka (menjadikan mereka sangat jauh)” (HR: Imam Ahmad).
sekali-kali aku tidak minta tolong kepada orang musyrik
Dan Imam Ahmad serta Imam Muslim meriwayatkan: “Bahwa Rasululloh keluar menuju Badar, lalu seorang laki-laki musyrikin menyertai beliau, kemudian bertemulah di suatu tempat (bernama Hirrah), seraya berkata, ‘Sesungguhnya aku ingin ikut dan terluka bersamamu.’, bersabdalah Rasululloh: “Berimankah kamu kepada Alloh serta Rasul-Nya?’ Laki-laki itu menjawab, ‘Tidak!’, Kemudian Nabi bersabda: “Pulanglah kamu, sekali-kali aku tidak minta tolong kepada orang musyrik.”
Maka jelaslah bagi kita haramnya mengasihkan pekerjaan-pekerjaan kaum muslimin kepada orang kafir. yang dengan itu memungkinkan orang kafir untuk menyelidiki situasi serta rahasia-rahasia kaum muslimin serta mengadakan tipu daya yang membehayakan mereka. Di antara contoh yang gamblang yang terjadi akhir-akhir ini yaitu dengan didatangkannya orang-orang kafir ke negara kaum muslimin (seperti di negara dua tanah haram yang suci) lalu mereka dijadikan pekerja-pekerja, sopir-sopir, pembantu-pembantu, baby sister di rumah mereka sehingga mereka berbaur dalam satu rumah tangga kaum muslimin yang tinggal di negara tersebut.
Kelima: Memuji dan terpesona atas kemajuan mereka serta kagum atas tingkah laku serta kepandaian mereka serta mengabaikan akidah-akidah mereka yang bathil dan nama mereka yang rusak. Alloh Subahanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka sebagai bunga kehidupan di dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Rabbmu adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS: Thoha: 131).
Tetapi ayat tersebut bukanlah larangan bagi kaum muslimin untuk mengetahui rahasia sukses mereka dengan jalan belajar di bidang-bidang perindustrian (teknologi dan lain-lain), dasar-dasar ekonomi yang tidak dilarang oleh syari’at serta strategi-strategi yang lain yang tidak bertentangan dengan Syariat Islam, bahkan semua itu ialah persoalan yang dituntut oleh Islam.
Alloh Subahanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan siapkanlah untuk berhadapan mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi.” (QS: Al-Anfal: 60) Alloh Subahanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dia-lah Alloh yang menjadikan seluruh yang ada di bumi untuk kamu.” (QS: Al-Baqarah: 29).
Jadi merupakan suatu kewajiban bagi kaum muslimin untuk bersaing dalam menggali manfaat-manfaat serta potensi ini dan tidak perlu meminta-minta kepada orang kafir untuk mendapatkannya, mereka wajib memiliki pabrik-pabrik serta teknologi-teknologi canggih. wallohu a’lam bi shawaab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar