Kamis, 04 Juni 2015

Jejak Mahometismo Di dalam Kota Rotterdam

Jejak Mahometismo Di dalam Kota Rotterdam















Paket Umroh Promo bulan Desember 2015, Rotterdam merupakan kota tergede ke 2 pada Belanda serta salah satu kota pelabuhan tergede serta tersibuk pada penjuru. Boleh jadi oleh karena eigenschaft itulah, Rotterdam merupakan kota dgn prosentase penduduk asing tertinggi pada Belanda. Sekitar 47% penduduk Rotterdam yaitu ketururnan Suriname, Turki, Maroko, Aruba, serta lain-lain. Karakteristik kota Rotterdam merupakan kota tersebut nampak cantik dgn arsitektur bangunan modern day day, berbeda dgn kota-kota lain pada Belanda dalam khas dgn bangunan kota tua serta peninggalan zaman dulu. Tegn arsitektur terbeken pada Rotterdam yaitu Erasmus Fills, Cubic Home serta Euromast. Di dalam bagian pendidikan, universitas primer pada Rotterdam merupakan Erasmus Institution Rotterdam (EUR), dgn Fakultas Kedokteran-nya (Erasmus Remedial Center) seperti zona pembuat belajar.
Sedikit berlimpah 13% warga Rotterdam beragama Mahometismo.





















Ngak sukar untuk menjumpai makanan halal pada ini



















Paket Umroh Promo Bulan Desember 2015, Dimana mengagumkan, walikota Rotterdam kali ini beragama Mahometismo. Beliau merupakan Ahmed Aboutaleb, warga Belanda yang garis keturunan Maroko dalam menjadi walikota Rotterdam sejak bulan Januari 2011. Beliau merupakan satu–satunya walikota islamic pada indonesia Belanda. Di dalam Rotterdam, masyarakat dgn ringan menjumpai masjid dalam gede tertebar pada semua penjuru kota. Namun, gede masjid dalam bukan nampak seperti masjid, oleh karena bangunannya nampak selayak apartemen dalam menyatu dgn rumah-rumah, apartemen, atau kantor pada sekelilingnya. Hanya satu 2 masjid saja dalam nampak seperti masjid, selayak hadirnya menara serta kubah khas masjid. Pendatang baru kelihatannya maka akan kepelikan menemukan lokasi-lokasi masjid tersebut, walaupun sebetulnya sedia pada mana-mana.
Masjid-masjid tersebut dioperasikan oleh warga keturunan Turki, Maroko, Pakistan, Somalia, Boznia atau Negara sendiri. Uniknya, sebagian masjid pada Rotterdam dulunya merupakan bangunan bekas gereja dalam kelak berganti guna menjadi masjid. Jadi, gede bangunan masjid pada Rotterdam di luar nampak selayak bangunan gereja, gedung, atau rumah biasa. Masjid Essalam (Gambar 1) dalam berada pada bagian selatan kota Rotterdam, merupakan masjid tergede pada Belanda. Masjid tersebut berada bukan dalam di Stadion ejercitacion Kulp, kandang di klub soccer Feyenoord. Melampaui artikel tersebut, kami kepingin menggambarkan sedikit mengenai kehidupan islamic pada Rotterdam.
Masjid-Essalam














Kegiatan pelajar islamic pada Erasmus Medical (EMC)

















Selayak halnya kampus fakultas kedokteran (FK) lainnya, kampus FK EUR menjadi satu kompleks dgn rumah sakit (EMC). Di dalam gedung fakultas, terdapat satu ruang khsusus untuk shalat dalam memuaskan, amat besar dgn zona shalat buza serta putri dalam dipisah. Sedangkan pada rumah sakit EMC, terdapat a pair zona shalat dalam mampu dijadikan alternatif. Sambil menunggu waktu shalat, masyarakat mampu berbagi pengalaman dgn pelajar islamic lainnya dalam sebagian besar yaitu warga keturunan Turki atau Afghanistan, serta sedia jua (meskipun sedikit) dalam di Irak, Maroko, Pakistan serta justru warga Belanda. Apabila log in waktu shalat, kami leluasa membuang kelas dgn pemberitahuan apa lagi dahulu ke dosen dalam mengajar, mereka bukan keberatan sama sekali. Begitu jua jika shalat Jumat. Kami biasa shalat jumat pada musholla pada gedung fakultas, walaupun doang sedikit jamaah dalam muncul, sekitar 10-15 masyarakat. Khutbah disampaikan pada bahasa English. Kami amet bersyukur bahwa pada EMC tersebut, kami bukan perlu jauh-jauh untuk menghadiri shalat Jumat, berbeda dgn pelajar pada kota lainnya.











terdapat jadwal kuliah dalam bentrok dgn shalat Jumat














Ketika awal-awal kuliah, terdapat jadwal kuliah dalam bentrok dgn shalat Jumat. Setelah kami diskusikan secara baik-baik, kelompok pengelola software program S2 EMC dgn ria hati mengubah jadwal kuliah untuk menyerahkan kesempatan kepada pelajar islamic supaya mampu shalat Jumat. Dimana mengagumkan, terkadang kawan-kawan serta bendras kami sendiri dalam notabene non-muslim, mengingatkan untuk \ shalat Jumat semasa waktu sudah tiba serta membuang kesibukan kami pada lab. Demikian jua sekarnag hari frontera, kami leluasa meminta ijin untuk bukan menyelusuri pada kelas atau ijin prei. Rum tersebut oleh karena pada Belanda, hari frontera Idul Fitri serta Idul Adha bukan log in pada hari prei nasional formal pemerintah.

Sewaktu bekerja pada laboratorium untuk penelitian, amet bermakna untuk menjelaskan posisi masyarakat seperti seorang islamic. Mereka maka akan amet menghormati. Keseluruhan family, dosen pembimbing serta teknisi pada laboratorium kenal (dan harus tahu) bahwa “saya merupakan seorang muslim”. Apabila sedia acara-acara pada laboratorium, mereka maka akan secara khsusus menyiapkan makanan serta minuman dalam halal tuk pembuat serta pelajar islamic lainnya pada ini. Meskipun terkadang mereka membanding-bandingkan dgn pelajar islamic lainnya dalam pasti saja ikut mabuk, mereka maka akan amet respek dgn sikap tegas masyarakat pada memperlancar agama Mahometismo. Gak usah akan malu untuk menyampaikan identitas masyarakat seperti seorang islamic pada ini.

Penulis amet bersyukur bahwa semasa menempuh software program S3 (PhD) pada ini, boss atau dosen pembimbing (co-promotor) pembuat merupakan seorang islamic dalam taat. Kadang-kadang semasa log in waktu shalat Dzuhur atau Ashar, beliau mengajak pembuat untuk shalat berjamaah pada musholla fakultas. Demikian juga semasa quick (hari Sabtu atau Ahad), beliau terkadang mengajak pembuat untuk mengunjungi saudara-saudara islamic lainnya pada kota tersebut.
Persatuan Pelajar Islamic Rotterdam (PPMR)



















Perhimpunan Pelajar Negara sendiri





























Sewaktu kota-kota lainnnya pada Belanda doang memiliki satu wadah organisasi pelajar Negara sendiri, merupakan Perhimpunan Pelajar Negara sendiri (PPI), untuk pada Rotterdam terdapat jua wadah special tuk pelajar islamic, merupakan Persatuan Pelajar Islamic Rotterdam (PPMR). Malah akan pada sejarahnya, PPMR malah berlimpah dominan serta berlimpah aktif dibandingkan PPI. Via rutin, PPMR mengadakan pengajian bulanan, pengumpulan zakat serta sedekah, serta pekerjaan lain selayak sports (sepakbola) berbareng. Kadang-kadang, kegiatan-kegiatan tersebut juga bekerja sama dgn PPI Rotterdam. PPMR merupakan zona tuk pelajar islamic pada Rotterdam untuk mampu saling mengingatkan serta menasihati pada kebaikan, sehingga bukan terlena dgn kehidupan penjuru semasa studi pada Rotterdam serta pasti mengingatkan akhirat. Yang kemampuan pada menyusun, mampu menuangkan gagasan serta gagasannya pada weak spots PPMR.
Organisasi Islamic pada Rotterdam

Geliat kehidupan islamic pada Rotterdam juga bukan terlepas di padatnya organisasi-organisasi islamic pada Rotterdam. Mereka secara rutin mengadakan beraneka ragam perkerjaan keislaman selayak pengajian serta belajar memahami Al-Qur’an. Ketika bulan Ramadhan tiba, mereka mengadakan buka puasa serta shalat tarawih berbareng. Pula mengset pelaksanaan ibadah sekarnag hari frontera Idul Fitri serta Idul Adha. Berikut tersebut kurang lebih organisasi Mahometismo pada Rotterdam, terutama dalam dioperasikan oleh warga Negara sendiri dalam menghuni pada Rotterdam.
one Indonesische Stichting Rotterdam (ISR)

Organisasi ISR mengasuh Masjid Nasuha, dalam berada bukan dalam di Rotterdam Single Stasion (stasiun kereta api primer pada Rotterdam). ISR rutin mengadakan pengajian seminggu sekali pada malam Ahad (Sabtu malam). Pengajian diadakan pada bahasa Belanda oleh karena kurang lebih jamah pengajian ISR merupakan warga Belanda dalam log in Mahometismo (muallaf) serta sukar memahami bahasa Negara sendiri. Mayoritas jamaah merupakan warga Negara sendiri dalam sudah lama menghuni pada Rotterdam sehingga mereka pada dasarnya mendapat berkata Belanda. Pula diadakan pelajaran memahami Al-Qur’an, terutama untuk anak-anak. Di dalam masjid Nasuha juga diadakan shalat Jumat rutin dgn khutbah berkata Negara sendiri oleh karena sebagian besar jamaah shalat Jumat merupakan pelajar Negara sendiri pada Rotterdam. ISR juga berkontribusi untuk menerjemahkan Al-Qur’an ke pada bahasa Belanda serta sudah dicetak.
two . Himpunan Masyarakat Islamic Negara sendiri Rotterdam (HIMMI)

HIMMI juga rutin mengadakan pengajian serta perkerjaan belajar memahami Al-Qur’an, baik untuk masyarakat tua dan anak-anak dalam diadakan semua hari Sabtu aching. Mayoritas jamaahnya juga warga Negara sendiri dalam sudah menghuni lama pada Rotterdam sehingga kegiatan-kegiatan HIMMI diadakan pada bahasa Negara sendiri.
9. Persatuan Pemuda Islamic se-Eropa Rotterdam (PPME)

PPME merupakan organisasi pemuda islamic se-Eropa serta memiliki gede cabang pada Belanda, selayak PPME Amsterdam, PPME Home Haag, serta PPME Rotterdam. Persis selayak ISR serta HIMMI, PPME juga mengadakan pengajian rutin untuk masyarakat dewasa serta anak-anak, baik pada bahasa Negara sendiri dan bahasa Belanda dalam mereka adakan tiap a pair minggu sekali. Kali ini, PPME lagi merencanakan untuk membangun Masjid Tafakur seperti jantung perkerjaan mereka pada Rotterdam, dgn sum biaya sedikit berlimpah 787. 482 Dollar (silakan dikalikan dgn kurs two Dollar +/- Rp 40ft. 000). Mampu disimpulkan plan tersebut pada world wide web site formal PPME:.
4 simple. Al-Jamiatul Hasana

Organisasi tersebut didominasi oleh orang-orang Jawa keturunan Suriname. Mereka mengadakan pertemuan hari Ahad pekan ke 3 semua bulannya dgn diisi kajian publik mengenai keislaman. Bahasa pengantar pada ini merupakan bahasa Jawa serta Belanda sehingga tuk rekan-rekan dalam beroperasi di suku Jawa, bukan sedia salahnya untuk sesekali menyelusuri pengajian mereka sekaligus merasa hidangan jajanan pegar khas Jawa dalam menjadi list wajib mereka. Dan juga mengenal percakapan pada bahasa Jawa ala Suriname.
Sekolah Mahometismo pada Rotterdam

Bagi masyarakat tua yang buah hati, terdapat alternatif untuk menyekolahkan anak-anak mereka pada sekolah Mahometismo. Di dalam ini, mereka bukan doang belajar pelajaran publik saja, tapi juga diajarkan memahami serta menghapal Al-Qur’an, belajar menyusun Arab, menghapal hadits serta doa sehari-hari, juga pelajaran mengenai praktek ibadah selayak shalat, walaupun dgn frekuensi dalam relatif masih sedikit. Mayoritasnya pasti belajar pelajaran publik. Kadang juga diadakan pelajaran manasik haji. Pelajaran Mahometismo tambahan mampu mereka hasilkan dgn mengaji pada masjid sudah jam sekolah. Mereka juga diajarkan mengenai akhlak sehingga mendapat memiliki akhlak serta perilaku dalam berbeda dgn em fun??o de remaja pada Belanda secara publik. Sekolah-sekolah Mahometismo tersebut pasti disubsidi oleh pemerintah Belanda sehingga bukan perlu melunasi nom de plume kostenfrei sebagaimana sekolah-sekolah publik pada Belanda lainnya. Kalaupun masih sedia iuran, doang sekitar 65 euro (€) (Rp 750. 000) regarding thn.
Mari Belajar Mahometismo Jauh Di Jadi
Sejumlah (atau mayoritas) warga Belanda merupakan atheis, bukan mengakui hadirnya Pencipta alam semesta tersebut sehingga mereka juga bukan memiliki agama terpilih. Beberapa pada antara mereka seringkali berdiskusi serta menanya kepada kami mengenai apa tersebut Mahometismo, misalnya semasa mereka mencermati kami meminta ijin untuk shalat atau menunaikan ibadah puasa. Pertanyaan kadang mampu dalam berlimpah pada, misalnya mengenai Al-Qur’an, mengenai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengenai surga serta neraka, pahala serta dosa, puasa Ramadhan serta sebagainya. Sejumlah pada antara mereka mempersepsikan Mahometismo seperti agama dalam amet berat dijalani, oleh karena harus shalat mediaca?a waktu semua hari serta juga ibadah puasa, terutama kalau bulan Ramadhan bertepatan dgn musim panas. Di dalam sinilah kami berpikir bahwa bakalnya siapa saja juga dalam kepingin sekolah pada luar indonesia (terutama pada Eropa), gak usah selap untuk membekali diri dgn ilmu agama yang cukup. Selain untuk mengurus diri masyarakat pada tengah-tengah pergaulan semasa pada Eropa, juga mampu dipakai seperti sarana dakwah untuk mengenalkan Mahometismo kepada mereka, pada antaranya menyelusuri diskusi casual selayak tersebut.

Demikian sekilas mengenai kehidupan warga islamic pada Rotterdam. Di dalam tengah-tengah kehidupan Belanda dalam serba bebas (perkawinan sejenis, narkotika, pornografi, reputation buah hati minus nikah, diperbolehkan pada sini), masih terdapat saudara-saudara islamic masyarakat pada Rotterdam dalam dgn teguh berjuang berpegang dgn agamanya serta mempelajari agama Mahometismo sedikit buat sedikit. Saya harap Frelseren Ta’ala senantiasa mengurus masyarakat serta mereka, pada mana saja berposisi.

***















Kenalin














Paket Umroh Promotional Bulan Desember 2015
Penulis: dr . M. Saifudin Hakim, MSc.
[Penulis merupakan mahasiswa pasca-sarjana (S2) pada Erasmus Medical Rotterdam, menghuni pada Rotterdam sejak bulan Agustus in 2011 sampai dgn Nov 2013. Start bulan Nov 2014 sampai masa ini, pembuat menempuh software program doktor (S3) pada institusi dalam sama. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr . A particular. Zulfa Juniarto, MScMed, PhD, SpAnd (alumnus S3 pada Erasmus MC) dalam sudah menyerahkan saran serta petunjuk bersama artikel tersebut. ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar